Investor Perhatikan Laju IHSG yang Merosot
IHSG Melemah 1,30%: Investor Waspadai Pergerakan Saham
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami penurunan signifikan sebesar 1,30%, turun dari level 7.317,238 menjadi 7.222,382. Penurunan ini juga diikuti dengan penurunan rata-rata nilai transaksi saham sebesar 9,82% menjadi Rp 12,16 triliun.
Perubahan pada Volume dan Frekuensi Transaksi
Selain itu, terjadi perubahan pada rata-rata volume transaksi harian yang mengalami penurunan sebesar 17,72% menjadi 15,42 miliar lembar saham. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami kenaikan sebesar 2,92% menjadi 1,14 juta kali transaksi.
Analisis dan Proyeksi Kedepan
Menurut Rita Effendy, seorang Investment Consultant dan Founder of Indonesia Investment Education, IHSG masih berada dalam tren sideways. Rita memberikan skenario bullish dan bearish untuk minggu depan, dengan memperhitungkan berbagai faktor teknikal dalam pergerakan IHSG.
Rekomendasi Saham dari Rita Effendy
Dalam webinar Indonesia Investment Education, Rita Effendy juga memberikan rekomendasi saham-saham pilihan, seperti SIDO, BUKA, CPIN, SMGA, DOID, dan MAHA. Analisis teknikal yang dilakukan Rita Effendy menjadi panduan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
Pengaruh Faktor Global dan Nasional
Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk harga komoditas global seperti minyak dan emas, kebijakan The Fed, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, serta data ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyoroti pentingnya data ekonomi dalam menentukan arah pergerakan IHSG.
Proyeksi IHSG ke Depan
Dalam proyeksinya, Herditya Wicaksana memperkirakan bahwa IHSG masih rawan terkoreksi namun berpeluang untuk berbalik menguat dengan level support dan resistance yang telah ditentukan. Para investor diminta untuk memperhatikan data ekonomi yang akan dirilis dalam minggu depan sebagai faktor penting dalam mengambil keputusan investasi.